• Breaking News

    Wednesday 24 November 2010

    TUGAS SOFTSKILL 2

    1. PENGENDALIAN SIA SECARA KONSEP

    Struktur sistem informasi manajemen (SIM) dapat pula dipandang menurut konsep struktural yang memungkinkan pembahasan dan perancangan sistem fisik yang akan mendefinisikan cara pelaksanaan SIM.

    a. Struktur Konseptual

    SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan subsistem fungsional yang masing - masing dibagi dalam empat macam pengolahan informasi, yaitu: pengolahan transaksi, dukungan operasional sistem informasi, dukungan pengendalian manajerial sistem informasi, dukungan perencanaan stategi sistem informasi.

    b. Struktur Fisik

    Struktur konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem fungsional yang terpisah ditambah suatu pangkalan data, beberapa aplikasi umum, dan satu model dasar analisa umum dan model keputusan. Pada struktur fisik semua aplikasi terdiri atas program yang sama sekali terpisah, tetapi hal ini tidak selalu demikian adanya sehingga ada penghematan yang cukup besar dari pengolah terpadu dan pemakain modul umum. Pengolahan terpadu dicapai dengan perencanaan berbagai aplikasi yang paling berhubungan sebagai suatu sistem tunggal untuk menyederhanakan kaitan (interface) dan mengurangi duplikasi masukan sehingga melewati batas fungsional. Struktur fisik juga dipengaruhi pemakain modul umum untuk pengoperasian pengolahan yang menyebabkan tidak ada aplikasi yang lengkap tanpa pemakain modul umum.

    2. PENGENDALIAN SIA BERBASIS KOMPUTER

    Akuntansi adalah sistem informasi yang mencatat, mengumpulkan dan mengkomunikasikan data keuangan untuk tujuan pengambilan keputusan. Sistem akuntansi yang efektif memberikan tiga tujuan luas. Pertama, pelaporan internal ke manajer untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan rutin. Kedua, pelaporan internal untuk perencanaan strategik, dan ketiga untuk pihak eksternal yaitu: pemegang saham, pemerintah dan pihak luar lainnya. Ketiga-tiganya dihasilkan melalui pemrosesan data yang disebut transaksi akuntansi.
    Pemrosesan data menjadi informasi dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan peralatan elektronik berupa komputer. Kemajuan dalam teknologi komputer mempunyai dampak yang luar biasa pada seluruh aspek kegiatan usaha. Akuntansi, sudah barang tentu tidak terlepas dari dampak tersebut. Dalam sistem akuntansi manual, data seba¬gai masukan (input) diproses menjadi informasi sebagai keluaran (output) dengan menggunakan tangan. Pada sistem akuntansi yang berkomputer atau yang lebih sering disebut Pemrosesan Data Elektronik (PDE), data sebagai input juga diproses menjadi informasi sebagai output. Keuntungan yang dapat dilihat secara jelas dari penggunaan komputer ini adalah kecepatan, ketepatan, dan kemudahan dalam memproses data menjadi informasi akuntansi.
    Disamping keuntungan tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan komputer sebagai alat pengolah data yaitu resiko-resiko yang khas dalam suatu lingkungan akuntansi berbasis komputer. Auditor harus menyadari resiko-resiko ini karena hal ini merupakan ancaman yang tidak ada dalam proses akuntansi manual.

    Resiko-resiko dalam lingkungan pemrosesan data elektronik antara lain:

    * Penggunaan teknologi yang tidak layak
    Teknologi komputer memberi para analis sistem (system analyst) dan pemrogram (programmer) berbagai kemampuan pemrosesan. Teknologi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan pemakai untuk mengoptimalkan implementasi kebutuhan tersebut. Kekeliruan dalam penandingan antara teknologi dengan kebutuhan pemakai kebutuhan dapat mengakibatkan pengeluaran yang tidak perlu atas sumberdaya organisasi.
    Salah satu penyalahgunaan teknologi adalah penggunaan teknologi baru sebelum adanya kepastian yang jelas mengenai kebutuhannya. Banyak organisasi memperkenalkan teknologi database tanpa menetapkan dengan jelas kebutuhan akan teknologi tersebut. Pengalaman menunjukkan bahwa para pemakai awal (new user) suatu teknologi baru seringkali mengkonsumsi jumlah sumberdaya yang cukup besar selama mempelajari cara penggunaan teknologi baru tersebut.
    Penggunaan teknologi yang tidak layak antara lain:
    - Analis sistem atau pemrogram tidak mempunyai keahlian yang cukup untuk menggunakan teknologi tersebut.
    - Pemakai yang awam terhadap teknologi hardware yang baru.
    - Pemakai yang awam terhadap teknologi software yang baru.
    - Perencanaan yang minim untuk instalasi teknologi hardware dan software yang baru.

    ANCAMAN ANCAMAN TERHADAP SIA

    Salah satu ancaman yang dihadapi
    perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti :

    – Kebakaran atau panas yang berlebihan
    – Banjir, gempa bumi
    – Badai angin, dan perang

    Ancaman ke2 bagi perusahaan adalah
    kesalahan pada software dan tidak
    berfungsinya peralatan, seperti :
    – Kegagalan hardware
    – Kesalahan atau terdapat kerusakan pada
    software, kegagalan sistem operasi, gangguan
    dan fluktuasi listrik.
    – Serta kesalahan pengiriman data yang tidak
    terdeteksi.

    Ancaman ke3 bagi perusahaan adalah
    tindakan yang tidak disengaja, seperti :
    – Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan
    manusia
    – Kesalahan tidak disengaja karen teledor
    – Kehilangan atau salah meletakkan
    – Kesalahan logika
    – Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan
    perusahaan

    Ancaman ke4 yang dihadapi
    perusahaan adalah tindakan disengaja,
    seperti :
    – sabotase
    – Penipuan komputer
    – Penggelapan 

    Lingkup Pengendalian

    Lingkup pengendalian SIA
    Komponen pertama dari model pengendalian internal COSO adalah : lingkungan pengendalian.
    Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini :
    1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
    2. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
    3. Struktur organisasional
    4. Badan audit dewan komisaris
    5. Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
    6. Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
    7. Pengaruh-pengaruh eksternal

    Sistem Akuntansi

    sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi bisnis. Sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan besar sangat kompleks. Kompleksitas sistem tersebut disebabkan oleh kekhususan dari sistem yang dirancang untuk suatu organisasi bisnis sebagai akibat dari adanya perbedaan kebutuhan akan informasi oleh manajer, bentuk dan jalan transaksi laporan keuangan. Sistem akuntansi terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-alat pencatatan, laporan dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan hasilnya. Operasi suatu sistem akuntansi meliputi tiga tahapan:
    • Harus mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh perusahaan, baik mengenai jumlah fisik mupun jumlah rupiahnya, serta data penting lainnya yang berkaitan dengan transaksi perusahaan.
    • Harus mengelompokkan dan mencatat data yang tercantum dalam dokumen bukti transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi.
    • Harus meringkas informasi yang tercantum dalam catatan-catatan akuntansi menjadi laporan-laporan untuk manajemen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

    No comments:

    Post a Comment

    Twitter
    Instagram